Oksana lahir pada 19 Juni 1975 di Bukhara, Uzbekistan, yang dulu merupakan bagian dari Uni Soviet. Ia telah membela tiga negara, yaitu Uni Soviet, Uzbekistan, dan Jerman di Olimpiade.
Dia memulai untuk menekuni dunia senam Artistik pada 1982. Oksana memulai turnamen pertamanya pada 1988 di Kejuaraan Nasional USSR Junior.
Pada 1992, Oksana melakukan Olimpiade perdananya di Barcelona mewakili negara bekas Uni Soviet yang disebut sebagai Unified Team. Di usianya yang masih 16 tahun, Oksana mampu meraih medali emas dalam senam artistik beregu dan menempati posisi ke tujuh di nomor floor tunggal.
Setelah itu, Oksana membela Uzbekistan pada Olimpiade 1996, 2000, dan 2004. Sayangnya, fasilitas yang disediakan oleh pusat pelatih Uzbekistan saat itu sangatlah kurang layak bisa dibandingkan dengan pusat fasilitas Uni Soviet.
Meski gagal meraih medali Olimpiade untuk Uzbekistan, Oksana mampu memberikan 70 medali internasional lainnya kepada negara Asia Tengah tersebut. Atas jasanya, Oksana pun diberikan gelar sebagai ‘Atlet Republik Uzbekistan yang Terpuji’.
Pada 2002, anak Oksana yang bernama Alisher didiagnosa leukemia limfositik akut. Kondisi ini membuat dirinya bersama sang suami harus mencari tindakan medis terbaik. Dengan menggunakan uang tabungannya, mereka pun pindah ke Jerman.
Ketika anaknya mendapatkan perawatan, Oksana melakukan latihan bersama tim senam artistik Jerman, dan Uzbekistan pun melepaskan kewarganegaraannya. Namun peraturan Jerman mengharuskan seseorang tinggal selama tiga tahun lebih dulu untuk mendapatkan kewarganegaraan di sana. Meski berlatih dengan Jerman, Oksana tetap membawa nama Uzbekistan pada Olimpiade 2004.
Pada 2008, Oksana secara resmi membela Jerman di Olimpiade di Beijing. Dirinya mampu menyumbang medali perak dari nomor Vault tunggal putri. Namun pada 2012, Oksana gagal meraih medali dengan hanya mampu memperoleh posisi kelima pada nomor yang sama dan ia pun mengumumkan dirinya akan pensiun.
Alih-alih pensiun, Oksana justru kembali berkompetisi pada Olimpiade Rio 2016 untuk membela Uzbekistan lagi. Meski gagal meraih medali, Oksana tetap mampu lolos dari babak kualifikasi dan menjadi pesenam artistik tertua saat itu di usia 41 tahun.
Meski tidak mampu bersaing dengan atlet muda, Oksana kembali menjadi tumpuan Uzbekistan pada Olimpiade Tokyo 2020 di usianya yang mencapai 46 meski harus kembali gagal meraih medali. Oksana pun menjadikan kesempatan tersebut sebagai Olimpiade terakhirnya dan memutuskan untuk langsung pensiun setelah melakukan aksinya pada 25 Juli kemarin.
0 komentar:
Posting Komentar